art is truth -13

saya mendengar, lalu dilihat dan di rasakan. saya melihat, lalu didengar dan dirasakan. saya merasakan, lalu didengar dan dilihat.

Sabtu, 16 Mei 2009

Buang Uang Lalu Cari Ilmu

13 Mei pada tahun 2009 adalah hari rabu. Dimana hari yang mengharuskan saya pergi membeli buku untuk teman saya, Maya Damayanti itu namanya. Kenapa, saya harus ngasih dia buku? Jadi, waktu itu dia ngirim komen di wall facebook saya dan bertanya.
“ Ndra, Unpas itu Universitas apaan sih? “
Saya pun balas komen dia.
“Ayo, unpas itu apa? Soklah kalo bisa jawab saya kasih buku itung-itung kado wat kamu. Tapi jawabannya kamu kirim sebelum tanggal 13 Mei.” , akhirnya dia bisa juga menjawabnya itu pertanyaan dari saya. Lucu juga, nanya tapi dijawab sendiri juga sama dia.

Setelah menunaikan kewajiban saya dikampus itu, barulah saya pergi menuju toko buku. Saya pergi ke toko buku palasari sajalah karena ga jauh dari kampus dan murah sekali harganya disana. Kalo di Jakarta toko-toko buku Palasari seperti Kwitang. Ingat Nicholas Saputra yang membeli buku di film AADC bersama Dian Sastro. Iya, itu lah kwitang.

Sampailah di Palasari. Saya yang ditemani teman saya yaitu Rian mulai mengitari itu pusat penjualan buku-buku lebih tepatnya kios-kios buku. Sampailah di kios yang menjual novel-novel ternama dari dalam maupun luar negeri dengan harga-harga yang sangat-sangat murah. Mulailah bertanya, apakah ada buku yang saya cari di kios itu ternyata dengan harga yang lebih murah dari harga aslinya. Tanpa pikir panjang langsung saya beli walupun segelnya sudah lepas jadi hanya dismpul biasa. Jadi buku disana asli cuma tanpa pajak atau bisa dibilang black market.

Tidak sampai distu saya pun kembali berputar disekitar itu kios-kios. Untuk mencari buku yang mau saya beli dan itu buku saya beli untuk saya sendiri. Namun, lagi kosong buku yang saya cari itu. Pas di satu toko saya melihat juga buku yang saya cari untuk teman saya dan bukunya masih disegel. Pas, ditanya harganya. Damn, beda 4ribu sama yang saya beli tadi. Udah lebih murah masih disegel lagi. Ah, sudah lah percuma juga untuk menyesal.

Lalu dicarilah tempat pengiriman paket. Beruntung, didaerah situ ada TIKI. Dibungkus lah itu buku pake amplop dengan surat yang saya tulis mendadak disitu.
Kurang lebih seperti ini:

May, ini buku masih baru Cuma segelnya kebuka jadi ahrus di sampul dengan manual.
Ini buku yang pertama biar maya ga kaget dengan buku nya. Buku yang ke2 dan ke3 nya juga udah ada ko.
Dibaca yah sampai habis.
Selamat membaca dan tertawa.
Oia lupa selamat ulang tahun juga.

Bandung 13 mei 2009

Indra didepan toko buku

Akhirnya selesai juga saya memenuhi janji ke dia.
Habis dari situ saya kembali ke kampus, kembali mencari ilmu lagi.


>>Bandung, 16 Mei 2009



Rabu, 13 Mei 2009

Siang menuju sore dikampus

Bangun siang karena ga ada kuliah pagi hari itu, jam 11an lah saya kebangun karena dipaksa bangun dari tempat tidur sama mamah saya dan tadi jam 3 subuh pun saya telah dibangunkannya karena kata mamah saya, saya mengigau dan berteriak “ gaji-gaji minta gaji, saya” tak tau saya juga kenapa bisa berteriak itu saat tidur padahal saya sebelum tidur seperti biasanya tanpa ada ritual yang aneh-aneh dulu. Kebetulan mamah saya sedang ada di Bandung karena alasan apa ke sini tak perlulah saya kasih tau. Ok!

Saya hari ini punya kuliah jam 14.40 sampai 18.00 itu waktu menurut kampus, karena waktu jam di kampus dan saya punya jam tangan beda. Sampai lah saya di kampus jam 15, dan saya dapati dosen sudah duduk ditempatnya dan baru sedikit mahasiswa yang duduk ditempatnya juga. Sebagian mahasiswa masih diluar kelas sengaja ingin masuk terlambat atau menghabiskan dulu rokok yang sedang dihisapnya.

Duduk dibaris ketiga disebelah kirinya teman saya Asep namanya dan disebelah kanan saya yaitu, aduh lupa saya dia punya nama karena ga pernah sekelas sebelumnya. Saat itu mata kuliah komunikasi reka bentuk dan sedang membahas tentang warna.

Segalam macam tentang warna, kriteria warna, arti dari warna dan lain-lainnya. Dosen tersebut bernama Pak Iing dia mengajar sangat menyenangkan, santai dan beberapa kali pun melucu. Memang lucu sih, tapi ga tau kenapa tadi saya sangat mengantuk dan malas sekali. Saya malah menyibukkan diri dengan menggambar yang tak jelas di buku dan tangan saya.

Yang saya ingat dari kata-kata itu dosen yaitu, kenapa mata bisa jenuh dengan warna-warna seperti kita nonton sebuah film untuk yang kedua kalinya dengan film yang sama maka mata kita akan merasa jenuh. Beda dengan lidah yang tak pernah jenuh, ga mungkin kan kita makan cabe dan tau rasanya yaitu pedas sudah saja tidak makan lagi dan merasa jenuh, karena kalo lidah mempunyai rasa jenuh maka banyak manusia yang mati kelaparan disamping yang mati kelaparan karena kekurangan makanan.

Setelah beberapa jam dia mengajar, akhirnya berhenti dijam 17.00. Senang sekali itu saya dan ingin langsung lari ke kantin dan minum itu kopi dan kebetulan kuliah kedua tidak ada dosennya dan hanya memberi tugas saja untuk minggu depan. Sibuk mungkin dia?.

Sampailah dikantin, mulailah minum kopi dan merokok. Sungguh nikmat saat itu. Kumpal saya dan teman-teman disana, para penjual makanan telah siap-siap untuk pulang tapi kami tidak. Banyak-banyak lah kita mengobrol dan bercanda tentang apapun itu.

Sampai adzan magrib berkumandang kita semua jalan menuju tempat parkir motor untuk mengambil kembali motor-motor dan membawa pulangnya lagi. Kami pun bergerak untuk bubar jalan menuju rumah masing-masing.

Bandung, 12 Mei 2009

Rumah dan Keluarga

Senin malam, lagi duduk depan komputer dan sedang sibuk bermalas-malasan, mata tiba-tiba menuju ke foto berukuran postcard. iya, ada mamah, papah, aa, teteh dan saya, yang berjejer seperti paduan suara dan menyombongkan gigi kami yang rapi, putih dan tak berkawat.lansung tersenyum saya mengingat foto tersebut kenapa bisa terjadi. iya, itu foto saat kami merayakan lebaran di Bogor dan kami disuruh tetangga untuk berkumpul di depan rumah saya, maksudnya keluarga saya mau di foto. Kata dia, keluarga lain sudah kena kamera dia. Baiklah saya dan keluarga saya pun mengambil posisi, dan terlihat jelas saya paling beda, kenapa tidak, tidak saya memakai kaos dan keluarga saya yang lain memakai baju umat islam.

Wah, akhirnya foto keluarga ini lengkap. Soalnya di lebaran sebelumnya saya ga ikut pemotretan oleh tetangga, karena saya masih dalam keadaan tidur masih saja sibuk bermalas-malasan. Sehingga kalo kamu maen ke rumah saya di Bandung ada foto keluarga saya, tanpa saya. Karena teman-teman yang sudah melihat foto itu langsung men judge "indra tak dianggap anak" saya langsung mengambil pas foto ukuran 4x6 dan saya selipkan di foto tersebut.

Sudah melihat foto di dekat komputer itu mata saya langsung perih, ga tau karena lama-lama di depan komputer atau karena gemerlapnya foto itu. Allahualam...
Tiba-tiba saya kangen dengan rumah. Iya, rumah yang diBogor tempat saya dari TK sampai SMA dan kalau liburan kuliah. Kangen dengan suasana disana, kangen dengan aturan dan larangannya, kangen dengan tatapan curiga kalo pulang malam-malam, kangen dengan makanan yang selalu siap kalo bangun tidur, kangen di suruh pergi ke warung, kangen disuruh-suruh solat, kangen dipanggil indra, kangen ngobrol-ngobrol bareng keluarga tentang masa lalu dan masa depan, dan yang terpenting kangen kasih sayang dan keluarga ini.

Tanpa berfikir dan bermalas-malasan, saya langsung berniat untuk kabur dari Bandung, besok di hari selasa. Tidur saya pun cepat malam itu.
Hari selasa tiba, bangun pagi-pagi langsung bikin hidup itu komputer yang tadi malam saya bikin mati. Argh, Facebook lagi yang kebuka ga apa-apalah, mungkin takdir. Ga tau saya saat itu juga pengen ngedownload video yang membutuhkan waktu lama, ga apa-apa saya akan rajin menunggunya. Saya pun bikin niat baru, yaitu berangkat ke Bogor kalo dah selesai nge download itu video. Selama saya menunggu itu video, ada baiknya saya cari cemilan dikulkas, saya habiskan langsung. Tidak usahalah saya sebutkan apa cemilannya nanti bisa jadi ria dan sombong.
Aduh, ini video masih 40%. Saya buka aja lagi Facebook sampai jam 12 siang, saya kepikiran bayar tagihan air,sudah apa belum dibayar bulan in?. Tanpa malas-malasan saya buat motor saya keluar dari rumah dan dibikin hidup. Ah, sampai juga di tempat pembayaran rekening Air. Bagus, kosong dan ga ada antrian sehingga ga bakal membuat saya rajin untuk menunggu. Saya tanya kepada petugas diloket apa kah saya sudah bayar untuk bulan ini, dan ternyata belum. Sehabis bayar ledeng dan bayar parkir. Saya kepikiran untuk membelikan cabe gendot karena cabe itu gendut2, dan ibu saya pasti seneng kalo saya bawakan itu karena di Bogor ga ada. Kebetulan disitu ada pasar, saya beli dan langsung bayar lalu kembali lagi ke rumah.

Sampai di rumah, video baru 50%. Ah, lama sekali ini downloadnya. Baiklah saya langsung malas-malasan saja agar cepat lapar, ga butuh waktu lama cuma 5 menit langsung lapar. Pergilah saya ke dapur untuk memasak. Habis masak, saya makan masakan itu. Kenyang benar. Aduh, ini video masih 70% baiklah saya memutuskan untuk nonton DVD crank1, belum habis filmya saya sudah dibikin tidur, untung saya sudah tamat nonton film itu sebelumnya.

Kebangun saya dipukul 4, wah download video sudah 100%. Lansung saya mandi, siap-siap dan beres-beres untuk pergi ke Kota Bogor. Ternyata pukul 5 baru selesai.
Ketika saya didepan rumah, mau pergi. Ada saudara saya didepan rumahnya dan berbicara kepada saya, tapi saya ga mendengar dengan jelas karena Efek rumah kaca sudah saya suruh nyanyi di HP saya. Saya jawab saja, " iya, iya mau pulang Ke Bogor!" , ga tau dia nanya apa sebenarnya? tapi kata-kata yang jelas dari dia yaitu " hati-hati, ndra" sambil masuk kedalam rumahnya. Saya jawab "iya, makasih" tapi ia tidak menjawab, karena saya bicara dalam hati.

Oh jalan Pasteur sedang macet-macetnya, tapi saya belok kiri ke jalan gunung batu untuk masuk ke daerah cimahi. Saat dipertengahan jalan air dari atas langit turun, oh hujan namanya. Saya masuk keRumah kosong dipinggir jalan, maksudnya diam di halaman depannya karena tak dipagar, mungkin dulu yang tinggal di rumah itu tidak takut dengan tetangga.
Saya langsung memakai jas hujan, oh di belakang saya ada dua wanita yang sepertinya masih kuilah. Maaf ga bisa saya ajak ngobrol-ngobrol, maklum sibuk dan dikejar oleh waktu.

Air hujan terus turun dan saya terus memacu motor. Daerah Cimahi, para pegawai pabrik sedang bubar dan membuat jalan jadi macet. Sampai juga daerah Padalarang, debu-debu dari gunung kapur pada hilang karena disiram air hujan. Senangnya.

Cianjur, wah jalan yang lurus, langit gelap, air hujan, dan saya sendiri tapi tidak jenuh karena Band-band indonesia dan luar negeri sudah saya paksa bernyanyi untuk saya. Saya ikut bernyanyi dan tiba musik berhenti sejenak, oh ada SMS masuk. Tidak saya baca karena sibuk bawa motor dan bernyanyi. Puncak, berkabut dan basah. Hati-hati saya membawanya itu motor. Saya pun harus dan mau melewati jalan yang dimana pernah ada kecelakaan disitu ada bus masuk jurang dan melewati jembatan yang diamana anak-anak SMP busnya menabrak itu punya jembatan dan masuk ke sungai. Huh, seram sekali ini perjalanan tapi untung saya selalu ingat Allah. Dan biarlah mereka "pergi" ke alamnya yang baru.

Wow, Tajur. Kemana Ibu-ibu yang sibuk mencari TAS. Oh, sudah pulang ke rumahnya masing-masing kan sekarang pukul 8 malam.
Angkot-angkot masih banyak dijalan meraka sibuk mengajak orang-orang naik ke mobilnya, sungguh kerajinan yang baik.

Pagelaran, sudah ramai sekarang ini daerah. Banyak tukang Martabak, dan Orang-orang dari Padang untuk menjual Satenya.

Alhamdullilah, Rumah sudah ada di depan muka saya. Astagfirallah, ternyata saya membawa sampah dari Bandung jadi saya niatnya saat pergi sekalian mau buang sampah tapi saya tidak menemukan temnpat sampah, mau buang sembarangan langsung inget pemanasan global. Akhirnya saya buang di tempat sampah di rumah yang di Bogor. Seriusan. Ternyata butuh 50 lagu untuk saya sampai ke Bogor.

Masuk ke dalam rumah, oh itu mamah sedang tidur-tiduran di tempat tidur, oh itu papah sedang didepan TV, oh ini teteh saya sedang tidur-tiduran di sofa baru, oh dimana AA ? lupa, dia sedang dijakarta.

Senangnya melihat keluarga, rumah sederhana, dan Bogor sedang nyaman-nyamannya.

Papah, Mamah, AA, Teteh, dan Indra > Keluarga Terhebat

Bogor, 23 April 2009

Label:

malah melantur dan mereka mendengkur...TRAGIS

ga bisa tidur lagi
jam segini belum tidur
malam-malam malah melantur
liat mereka sudah tertidur
saya malah kedapur
bkin makanan wat perut yang laper
jam udah menunjukkan jam 4
saya masih sadar dan duduk depan komputer seperti menyembah...

saya menjaga bintang dan bulan dari gelap malam
agar tidar pergi dari langit yang diusir oleh matahari...
walaupun saya menjaganya pasti tetap terjadi..

sama seperti saya yang pasti lum tertidur.

tuhkan saya melantur,
mereka mendengkur..

Bandung 13 Maret 2009

iya, plagiat.

hari rabu lagi..hari yang aneh lagi...di hari rabu lagi aneh itu...itu lagi aneh hari rabu...

argh...Pusing sekali di hari rabu saat menjelang magrib.
iya, saya kuliah jurnalistik investigasi jam 16.20.
iya, dosen telat lagi datangnya.
iya, saya duduk paling depan bareng si indah cwe yang yang indah karena anomalinya.hehehe
iya, saya mulai dengan bercanda dengan indah dan tertawa karena dia telah saya jailin bareng rian.
iya, si bapak dosen masuk kelas langsung ngebuka laptopnya.
iya, proyektornya ga bisa dipakai.
iya, dosen langsung membahas tugas kelompok kita yang minggu lalu.
iya, dia membaca tugasnya satu persatu.
iya, dia merasa kesal karena ada 2 kelompok yang tugas makalahnya sama.
iya, itu kelompok saya dan kelompok teman saya yang lain.
iya, benar hasil tugas kita sama.
iya, kita ngerjainnya bersama-sama.
iya, indonesia adalah bangsa yang suka gotong royong.
iya, bapak dosen tak setuju kita sama jwabannya.
iya, tau kami salah, pak!
iya, kelompok teman saya tak sadar kalo itu salah.
iya, kami dibilang plagiat.
iya, kami tau bapak ga suka.
iya, kami minta maaf.
iya, kita kena marah bapak.
iya, kita harus ngerjain lagi tapi sendiri-sendiri.
iya, bapak telah membuat kami bercerai.
iya, nanti kami kembali bermain kembali.

ga, pak saya sadar kalo menjiplak itu salah, maaf yah!

Bandung, 11 maret 2009

Aku, Kamu dan Dia

Edanlah...dia dan kamu
Kalian mah tidak, tenang saja.
Ko bisa yah kamu bertahan dengan dia maksudnya kembali dengan dia setelah beberapa hari bersama saya. Sebelum sama saya, kamu pernah cerita kepada saya. Lebih tepatnya kamu curhat bukan cerita karena minta pendapat dan saran sama saya.

Kamu bilang dia itu, pemarah, posseif, padahal hal- hal sepele bisa dibikin istimewa dan luar biasa bagi dia mah dan dijadikan alasan untuk marah, ngamuk, ga ngangkat telepon, ga bales sms, ga mau makan bareng dan hal-hal yang kalian anggap itu indah.
Dan sekarang semua terjawab, kamu bilang kepada saya saat itu ternyata masih sayang ma dia dan harus segera balik badan bubar jalan dengan saya. Padahal saat itu saya merasa bahagia dan kamu ubah dengan sedih dengan cepat hanya 1 menit dan itu berupa pesan pendek yang kamu kirim lewat handphone kamu ke nomor aku.
Oke, saya bisa menerima kalo kamu masih sayang sama dia. Toh, rasa sayang ga bisa emang ga bisa dipaksakan.

Tapi kamu bilang kepada saya, kamu belum jadian lagi dengan dia belum ada arah kesana maksudnya. Tapi dia, lelaki itu telah mengubah status hubungan di facebook kamu dengan telah berpacran dengan ( nama kamu ). Tapi kamu bilang dia yang mrubah facebook kamu, karena dia tau password facebook kamu.
Baik saya percaya saja, padahal tidak. Kenapa? karena argumen mu payah. Yaitu:
1. "aku, lum sempet buka facebook"
2. " ya udah sih, santai aja..."
3. " Aku lagi ga di depan komputer"
4. "Dia, ngeganti karena takut aku direbut lagi!"
Aih, itukah alasan seorang wanita yang mengaku kepda saya bahwa dia pandai...
Saya mah, hanya "iya-iya saja", malas untuk berdebat dengan dia.
Untuk pada akhirnya si dia, telah mem blok facebook aku dari facebook kamu.
trus apa kata kamu ke aku. "tau tuh dia, posesif banget!"
"Emang kamu udah jadian ma dia?", kata aku.
Dia bilang, "belum ko?"
oh, ko bisa yah...
Sampai pada akhirnya aku dan kamu bertemu lagi.
Kamu bilang Facebok saya sudah ga di blok lagi, tinggal kamu add aja Facebook akunya.
Aku baru inget dia tidak mungkin nge add dan bagaimana saya bisa berteman lagi kalo bukan saya yang nge add.
Saya langsung search nama kamu, dan langsung aku add saja...
Ternyata buka di approve namun di ignore..
hahaha. pasti si dia yang melakukan atau kamu? saya tak peduli.
Itu baru satu masalah, ada lagi dimana aku memberi kenangan kepada kamu dengan membuatkan sebuah video dengan lagu dari Pidi Baiq yang Bunyi Sunyi.
Saya kasih tuh kamu, cd yang telah dibakar dengan video tersebut.
Dan beberapa jam setelah saya pulang dari memberi kamu CD tersebut, ada sms dari dia ke aku.

Dia bilang, " ngap lu ngasih video ke dia mana pake foto kita berdua dan gw nya di otak-atik gambarnya?"
Intinya mah dia marah- marah kepada saya.
Kalo kamu mau tau jawaban sms saya kedia, bisa kamu lihat di HP dia, mungkin? kalo belum dihapus.
Yeah, banyak sekali cerita tentang, aku, dia, dan kamu.
Tapi nanti ujung-ujungnya malah jadi nge gibah kita, dan mereka berdua mendapat pahala.

Pesan untuk Kamu, " jaga diri kamu baik-baik disana dengan lelaki jakarta itu, dia begitu karena atau mungkin sayang kepada kamu, atau bahkan dia merasa dia tidak akan mendapatkan wanita lain, karena hanya kamu yang mau dengan dia?".
Hehehe..

dedicated: Untuk teman saya yang sedang rusak moralnya karena cinta.

Bandung, 14 maret 2009

jiwa mereka masih ada untuk kita

Mmmmm, telat memang kalo saya menulis tentang tragedi musik underground di ACC dimana BESIDE main saat saat itu. Tapi tidak, wat merasakn jiwa mereka yang wafat disana, disaat mereka menikmati musik yang membuat mereka senang. Ironis memang, mereka wafat disaat mereka telah puas menyaksikan band kesenangannya. Tapi, takdir tidak bisa dihindari.
Malam ini saya melihat di TV ONE, liputan tentang kejadian di ACC itu. Memang saya sudah tau bagaimana kejadiannya. Namun yang baru saya tahu dan terkejut, ada orang tua korban yang anaknya adalah salah satu korban. Saat orang tua itu di suruh untuk pergi ke UGD Rumah Sakit Hasan Sadikin. Karena mendapat kabar bahwa anaknya berada di sana. Namun saat, orang tua tersebut sampai disana, ternyata anaknya telah wafat. Dan setelah pulang dari RSHS, sang Ibu melihat liputan kejadian tersebut di TV, dan kaget melihat ternyata anaknya telah menonton acara musik yang “seperti itu”.
Sang Ibu percaya bahwa anaknya, tidak bakal bersikap brutal dan tidak meminum-minuman keras di acara tersebut, sang Ibu hanya mengakui bahwa anaknya hanya merokok saja. Beliau bilang, memang musiknya keras tapi tidak dengan hatinya atau perilakunya.
Dan yang beliau kenang adalah, kenapa gambar? BURGERKILL, AVANGED SEVENFOLD, dan SLIPKNOT yang selalu dia bawa di tasnya.
Dan setiap ada acara, REAKSI, ZIGGIE WIGGY, dan LOCAL LEBEL ( Acara tentang musik Indie di beberapa Stasiun Televisi lokal Bandung.red). sang Ibu selau mengeraskan volume TV nya, karena dia merasa bahwa anaknya masih ada dan senang mendengarkan musik seperti itu.
Yah, memang ironis sekali kejadiannya, namun jiwa mereka tetap ada. Walaupun dampak dari kejadian tersebut terasa sekali bagi generasi muda di Bandung, dimana acara-acara band menjadi susah dan di persulit banyak sekali birokrasinya. Tapi kami, selau bisa bangkit dan bergerak maju untuk hal yang kami senangi dan membuat kita bersatu dalam musik underground.
*Pergerakkan lokal yang tak pernah mati.
Cheers…
27 maret 2009, Bandung